Kamis, 21 Maret 2013

Penyakit Sosial

Penyakit Sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan  dengan hukum dan norma yang ada di masyarakat.

Berbagai macam penyakit sosial yang ada dalam masyarakat antara lain:
  1. Minum minuman keras (Mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat mengakibatkan mabuk atau kehilangan kesadaran.
  2. Narkoba (Orang menggunakan narkoba biasa bertujuan mencari hal hal yang mnyenangkan untuk lari dari permasalahan, merubah perasaan atau suasana hati.
  3. HIV/AIDS (HIV adalah virus renik yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah kumpulan gejala dan tanda penyakit yang disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV).
  4. PSK (Adalah pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapatkan upah.
  5. Perjudian (Adalah mempertaruhkan suatu nilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan harapan tertentu pada peristiwa peristiwa permainan, pertandingan dan kejadian kejadian yang belum pasti hasilnya.
Upaya upaya Pencegahan Penyakit Sosial.
Penyakit sosial yang ada di dalam masyarakat akan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Pencegahan secara preventif yaitu upaya pencegahan agar anggota masyarakat tidak melakukan penyimpangan penyimpangan sosial yang dapat menimbulkan penyakit sosial.

Kamis, 14 Maret 2013

Diskusi

Diskusi adalah bertukar pikiran tentang masalah khusus dalam bentuk musyawarah. Masalah yang didiskusikan adalah masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

Personal Diskusi

1. Pihak pihak yang terlibat dalam diskusi:
  • Moderator
  • Peserta/ audiens
  • Penyaji
  • Pengunjung
  • Penulis
2. Syarat syarat moderator:
  • Mengetahui aturan diskusi
  • Sabar, rendah hati, dan menghargai pendapat setiap pembicara
  • Jujur, ramah, adil
3. Syarat syarat peserta diskusi:
  • Mematuhi aturan diskusi
  • Memahami/ menguasai pokok/ materi diskusi
  • Aktif menyumbangkan buah pikiran
  • Menghargai pendapat orang lain
  • Menghindari sifat emosional
  • Berbicara dengan sopan, jelas, sederhana, tidak bertele tele
  • Tidak takut di kritik dan berani melontarkan kritik
  • Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka
4. Syarat penyaji:
  • Menyusun makalah berdasarkan referensi mutakhir
  • Menyajikan makalah dengan jelas dan meyakinkan 
  • Menanggapu saran dan pertanyaan dengan jujur dan objektif.

Wawancara

Wawancara adalah pertemuan 2 orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.

  1. Langkah langkah wawancara:
    • Menentukan tujuan wawancara
    • Menentukan dan menghubungi narasumber
    • Menyusun pertanyaan
    • Mempersiapkan buku catatan atau alat rekam
    • Melakukan wawancara dengan sopan.

     2.  Macam macam wawancara:
    • Wawancara bebas (wawancara yang pertanyaannya tidak dirumuskan terlebih dahulu)
    • Wawancara terpimpin (Wawancara yang pertanyannya telah dipersiapkan sebelumnya. Selain pewawancara perlu mengadakan observasi untuk dapat mengetahui latar belakang tokoh, pendidikan, pekerjaan, dll. Tujuannya agar memudahkan dalam membuat daftar pertanyaan secara runtut dan sistematis)
    3.  Laporan Wawancara:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II ISI LAPORAN
A. Pewawancara
B. Narasumber
C. Topik/ tema wawancara
D. Waktu dan tempat

BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

Pidato

Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh karena itu, unsur unsur yang berupa intonasi ( tempo, tekanan dan panjang pendek ucapan ), gerak gerik, dan mimik merupakan hal yang sangat penting.

1. Macam pidato berdasarkan tujuannya
  •       Pidato persuasif ( Bersifat mendorong atau mengajak )
  •       Pidato informatif atau instruktif ( Bersifat memberitahukan atau mengabarkan )
  •       Pidato rekreatif ( Bersifat menghibur )

2. Metode Pidato

  • Impromptu (serta merta) adalah pidato yang belum disampaikan sebelumnya, bahkan seorang orator belum tahu sebelumnya. Keberhasilan jenis pidato ini tergantung kemampuan dan pengalaman seorang orator. Apabila seorang berpengalaman dan berwawasan luas maka isi pidatonya berbobot, tetapi akan berlaku sebaliknya.
  • Menghafal adalah pidato yang terlebih dahulu menghafal text yang sudah dibuat. Kelemahan pidato jenis ini orator sering tidak berani melihat audines (pendengar) karena takut akan lupa.
  • Naskah adalah pidato yang dilakukan oleh seorang orator dengan membaca text yang sudah disiapkan sebelumnya. Pembuat naskah text pidato bisa dibuat sendiri atau dibuatkan oleh orang lain.
  • Ekstemporan adalah pidato yang hanya meyiapkan catatan secara garis besarnya kemudian seorang orator menjelaskan panjang lebar secara langsung tanpa membaca text.


3. Kerangka Pidato
Secara garis besar, kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Pendahuluan: berisi urian yang bertujuan untuk mempersiapkan pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan.
  2. Isi: berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
  3. Penutup: biasanya berisi rangkuman, seruan maupun penegasan kembali.

Selasa, 12 Maret 2013

Narrative Text

Teks Narative adalah teks yang bertujuan menghibur pembaca atau pendengarnya. Teks ini berkaitan dengan kisah khayal (fiksi) atau pengalaman nyata (non fiksi) atau peristiwa sulit yang mengarah ke suatu masalah/ krisis namun pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian/ solusinya.

Ciri teks naratif adalah adanya unsur konflik (masalah) dan resolusi (penyelesaian masalah). Jumlah masalah atau penyelesaiannya mungkin hanya satu, mungkin juga lebih.

Social Function: to entertain/amuse the readers or listeners with a true experience or an imaginary one.


Struktur Teks (generic structure):
1. Orientation (pendahuluan cerita).: It's about the opening paragraph where the characters of the story are introduced (memperkenalkan tokoh cerita, tempat, dan waktu)
 2. Complication: Where the problems in the story develop (munculnya konflik/ masalah diantara para tokoh tersebut).
3. Resolution: Where the problems in the story is solved (penyelesaian/ pemecahan masalah).
4. Re-Orientation: Penegasan kembali (ungkapan ungkapan yang menunjukkan bahwa cerita sudah berakhir) Ini bersifat opsional.

Linguistic Features (Ciri ciri kebahasaan):
  • Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, dalam cerita, mislnya: stepsisters, housework, dsb
  • Adjectives yang membentuk noun phrase, misalnya: long black hair, two red apples, dsb
  • Time connectives dan conjunctions untuk mengurutkan kejadian atau peristiwa, misalnya: here, in the mountain, happily ever after, dsb.
  • Saying verbs yang menandai ucapan sep: said, told, dan thinking verbs yang menandai pikiran, perasaan tokoh, misalnya: thought, felt, dsb.
  • Action verbs dalam past tense, misalnya: stayed, dsb

Kinds of Narrative Text (Jenis jenis teks naratif):
  1. FAIRY TALE (DONGENG): Cerita yang sudah umum diketahui oleh orang orang di seluruh dunia. (Stories that have been commonly known by people all over the world) Contoh: Cinderella, Snow White, dsb
  2. LEGEND (LEGENDA): Cerita tentang asal usul terjadinya suatu daerah, benda, binatang, gedung. (The origin of the story of a place, animal, building) Misal: Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, Lake Toba
  3. MYTHE (MITOS): Cerita yang sudah menjadi kepercayan rakyat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya.( The story has become a folk belief and affect people's lives around) Contoh: Nyai Roro Kidul
  4. FABLE( FABEL): Cerita binatang yang bertingkah laku sep. manusia.(The story of animals behave like humans) Contoh: Kancil
  5. FOLKLORE (CERITA RAKYAT): Cerita yang ada di masyarakat yang biasanya disebarluaskan dari mulut ke mulut. Contoh: Walisongo dsb.

Rabu, 06 Maret 2013

Quantity Words

 Quantity words adalah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah kuantitas suatu kata benda.
Jenis jenisnya adalah:

- Many: artinya 'banyak' digunakan untuk kata benda yang dapat dihitung (countable noun).
Examples: - Many books
                 - Many pens
                 - Many ducks

- Much: artinya juga 'banyak' digunakan untuk kata benda  yang tidak dapat dihitung (uncountable noun).
Examples: - Much water
                 - Much inks
                 - Much oils

- A lot of: artinya juga 'banyak' dan bisa digunakan baik untuk kata benda yang dapat dihitung maupun untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - A lot of tables
                 - A lot of money
                 - A lot of hair

- A few: artinya 'sedikit' digunakan untuk kata benda yang dapat dihitung.
Examples: - A few girls
                 - A few knives
                 - A few slides

- A little: artinya juga 'sedikit' digunakan untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - A little butter
                 - A little rice
                 - A little water

- Some: artinya 'beberapa' (jumlah bendanya tidak banyak dan tidak sedikit) dan bisa digunakan baik untuk kata benda yang dapat dihitung maupun untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - Some boys
                 - Some people
                 - Some rooms
                 - Some water
                 - Some oils
               

Examples:
Mrs. Dior is cooking in the kitchen
Celina with her.
Mrs. Dior asked Celina, "Is there any salt in the bottle?"
Celina answers "Yes, there is a lot.
How much salt do you need?"
I need only a little salt

Senin, 04 Maret 2013

The Comparison Of Adjectives

 Ada 3 tingkatan kata sifat yaitu:
  1. Positive / netral ---> small
  2. Comparative / lebih dari pada ---> smaller
  3. Superlative / paling ... diantara --->smallest
  Ada beberapa peraturan yang harus diingat:

1. Adjective yang terdiri dari satu suku kata, comparativenya adalah dengan menambahkan "er" pada adjective tersebut.
    Superlativenya adalah dengan menambahkan kata "the" dan "est" setelah adjective tersebut.
Example: Old - older - the oldest
               Young - younger - the youngest
                Hot - Hotter - the hottest

2. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata dan tekanan lebih tinggi pada suku ke2, comparativenya adalah dengan menambahkan "er" adjective tersebut.
   Superlativenya adalah menambahkan "the" sebelum adjective tersebut.
Example: Polite - politer - the politest
               Impolite - impoliter - the impolitest

3. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata dan berakhiran dengan "er, le, ow, some dan huruf y", maka comparativenya adalah menambahkan "er" pada adjective tersebut.
   Superlativenya menambahkan "the" setelah adjective tersebut dan menambah "est" pada adjective tersebut.
Example: Clever - cleverer - the cleverest
               Simple - simpler - the simplest
               Shallow - shallower - shallowest
               Handsome - hondsomer - the hendsomest
               Lazy - lazier - the laziest

4. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata yang tekanan lebih tinggi daripada suku pertama, comparativenya adalah menggunakan kata "more" sebelum adjective tersebut.
  Superlativenya adalah menggunakan kata "the most" sebelum adjective tersebut.
Example: Modern - more modern - the most modern
               Famous - more famous - the most famous
               Modest - more modest - the most modest

5. Adjective yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih comparativenya adalah menambahkan "more" sebelum adjective.
  Superlativenya dengan menambahkan "the most" sebelum adjective.
Example: Beautiful - More beautiful - the most beautiful
               Diligent - more diligent - the most diligent
               Dangerous - more dangerous - the most dangerous
               Comfortable - more comfortable - the most comfortable

Ada beberapa kata sifat yang tidak beraturan:
  1. Well / good - better - the best
  2. Sick / bad / ill - worse - the worst
  3. Far - further - the furthest
  4. Little - less- the least
  5. Many / much / a lot - more - most