Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Desember 2013

Asmaul Husna O:)



1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah

2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai

4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci

5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat

6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan

7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi

8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan

9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya

10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran.

11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta

12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan

13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk

14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun

15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa

16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia

17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki

18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka

19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui

20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki

21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki

22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat

23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat

24. (Al Mu’izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan

25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina

26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar

27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat

28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum

29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil

30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus

31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada

32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar

33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung

34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun

35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih

36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi

37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar

38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara

39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan

40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung

41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran

42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia

43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi

44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul

45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas

46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana

47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula

50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan

51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar

52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi

53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat

54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh

55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi

56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji

57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung

58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai

59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan

60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan

61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan

62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup

63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri

64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu

65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa

67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal

68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan

69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya

70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa

71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului

72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh

73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama

74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir

75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir

76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya

77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai

78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia

79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan

80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat

81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan

82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun

83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang

84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan

85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan

86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil

87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan

88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya

89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan

90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan

91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya

92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat

93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya

94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk

95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya

96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal

97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi

98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai

99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Selasa, 03 September 2013

MENGELOLA PERALATAN KANTOR

1. PERLENGKAPAN KATOR
 
A. Pengertian Perlengkapan Kantor (office equipments)
    Perlengkapan kantor adalah barang barang yang digunakan untuk menghasilkan pekerjaan kantor sesuai yang diingiinkan. Tujuan kantor tidak akan tercapai tanpa adanya perlengkapan kantor. Perlengkapan kantor yang baik, akan memperlancar proses suatu pekerjaan sehingga pencapaian tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien. Perencanaan kantor yang baik, memerlukan pertimbangan dalam memilih jenis jenis perlengkapan kantor yang meliputi perbekalan kantor, mesin mesin kantor, perabotan kantor, peralatan kantor, interior/hiasan kantor. Berdasarkan urutan pekerjaan dan kecakapan yang diperlukan urutan pekerjaan dan kecakapan yang diperlukan, oleh karena itu pengetahuan tentang perlengkapan kantior sangat penting sebagai dasar menyusun perencanaan kantor.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan peralatan kantor yaitu :

  1. Untunk menunjang aktifitas pekerjaan kantor
  2. Mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan kegiatan kantor.
  3. Mempermudah hasil yang lebih maksimal, baik dan memuaskan.
  4. Sebagai aset dan pelengkap kantor

B. Jenis Jenis Peralatan Kantor
Perlengkapan kantor mencakup semua barang yang diperlukan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak sebagai sarana pendukung pelaksana tugas.
   1. Barang tidak bergerak dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
     a. Barang habis pakai, adalah barang barang yang hanya dapat digunakan 1 kali pakai.
Hal ini nengandung arti bahwa benda itu tidak selalu harus habis tanpa meninggalkan bekas dalam pemakaiannya. Misalnya kertas HVS, pensil, penghapus, tinta, map, dsb. 
    b. Barang tidak habis pakai adalah barang barang yang dapat digunakan berulang kali dan tahan lama. Contoh mesin tik, komputer, lemari arsip, dsb.

   2. Barang tidak bergerak, misalnya tanah, gedung, dan bangunan

Senin, 02 September 2013

KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Keselamatan kerja ialah aman dan selamat dari penyakit/kecelakaan akibat bekerja.

1. Defenisi dan Hakikat Kesehatan Kerja
Pedoman kesehatan kerja adalah "Penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah", maka upaya pokok kesehatan kerja ialah pencegahan kecelakaan akibat kerja. Upaya promotif berpedoman bahwa dengan meningkatnya kesehatan pekerja akan meningkatkan juga produktifitas kerja.
Hakikat kesehatan kerja mencakup 2 hal yaitu :
  a. Sebalai alai untuk mencapai derajat kerja yang setinggi tingginya (tenaga kerja mencakup : karyawan, buruh, petani, nelayan, pekerja sektor non forma, pegawai  negeri, dsb)
  b. Alat untuk menigkatkan produksi yang berlandaskan pada meningkatnya efesien dan produktivitas.


2. Tujuan Kesehatan Kerja
Tujuan utama kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
   1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit penyakit dan kecelakaan kecelakaan akibat kerja
   2. Pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan dan gizi tenaga kerja
   3. Perawatan dan mempertinggi efesien dan produktivitas tenaga kerja.
   4. Pemberantasan kecelakaan kerja dan meningkatkan semangat serta kenyamanan kerja.
   5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk perusahaan.


3. Usaha Peningkatan Kesehatan Kerja.
Adapun usaha usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja sebagai berikut :
  • Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja., penerangan yang cukup terang dan menyejukkan serta mencegah kebisingan
  • Mencegah dan membersihkan perawatan terhadap timbulnya penyakit
  • Memelihara kebersihan dan ketertiban serta keserasian lingkungan kerja

PENGERTIAN DAN UNSUR UNSUR KOMUNIKASI

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
 Komunikasi adalah suatu proses penyampaian/penerimaan informasi baik berupa berita atau pesan kepada 2 orang atau lebih dengan baik, agar isi pesan dapat dimengerti oleh kedua pihak. Dalam praktiknya, komunikasi bukanlah hal mudah untuk dilakukan, tidak sedikit orang mengalami kesukaran dalam melakukan hubungan komunikasi, bahkan perusahaan bisbis terhambat akibat para pengelola tidak memanfaatkan komunikasi sebagai bagian dari proses produksi.


 B. UNSUR UNSUR KOMUNIKASI. 
Berikut ini unsur unsur/bagian komunikasi yang berperan dalam proses komunikasi:
 1. Komunikator : Yaitu sumber pengirim pesan.
 2. Encode : Yaitu proses pengiriman pesan
 3. Message (isi pesan) : Yaitu pesan yang disampaikan.
 4. Decode : Yaitu proses penerimaan pesan.
 5. Komunikan : Yaitu orang yang menerima pesan.
 6. Tanggapan : Yaitu berupa tanggapan / respon dari pihak komunikan terhadap komunikator.

 C. JENIS JENIS MEDIA KOMUNIKASI 
Dapat dikelompokkan atas 3 bagian, yaitu :
 1. Media komunikasi audia, yaitu suatu alat komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran. Sep radio, telepon, dsb.
 2. Media komunikasi visual, yaitu suatu alat komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat penglihatan. Sep Koran, majalah, dsb.
3 . Media komunikasu audio visual,yaitu alar komunikasi yang dapat ditangkap melalu alat pendengaran dan alat penglihatan. Sep tv.

 D. JENIS JENIS KOMUNIKASI BERDASARKAN LINGKUPNYA
Yaitu :
    a. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam 1 organisasi. Dapat dibedakan menjadi :         >Komunikasi pimpinan dengan bawahan (komunikasi vertikal)
    >Komunikasi bawahan dengan pimpinan (komunikasi vertikal)
    >Komunikasi antara pegawai dengan status sosial yang sama (konukikasi horizontal)

   b. Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang dilakukan antara organisasi satu, dengan organisasi yang lain diluar lingkungannya.

Kamis, 21 Maret 2013

Penyakit Sosial

Penyakit Sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan  dengan hukum dan norma yang ada di masyarakat.

Berbagai macam penyakit sosial yang ada dalam masyarakat antara lain:
  1. Minum minuman keras (Mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat mengakibatkan mabuk atau kehilangan kesadaran.
  2. Narkoba (Orang menggunakan narkoba biasa bertujuan mencari hal hal yang mnyenangkan untuk lari dari permasalahan, merubah perasaan atau suasana hati.
  3. HIV/AIDS (HIV adalah virus renik yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah kumpulan gejala dan tanda penyakit yang disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV).
  4. PSK (Adalah pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapatkan upah.
  5. Perjudian (Adalah mempertaruhkan suatu nilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan harapan tertentu pada peristiwa peristiwa permainan, pertandingan dan kejadian kejadian yang belum pasti hasilnya.
Upaya upaya Pencegahan Penyakit Sosial.
Penyakit sosial yang ada di dalam masyarakat akan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Pencegahan secara preventif yaitu upaya pencegahan agar anggota masyarakat tidak melakukan penyimpangan penyimpangan sosial yang dapat menimbulkan penyakit sosial.

Kamis, 14 Maret 2013

Diskusi

Diskusi adalah bertukar pikiran tentang masalah khusus dalam bentuk musyawarah. Masalah yang didiskusikan adalah masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

Personal Diskusi

1. Pihak pihak yang terlibat dalam diskusi:
  • Moderator
  • Peserta/ audiens
  • Penyaji
  • Pengunjung
  • Penulis
2. Syarat syarat moderator:
  • Mengetahui aturan diskusi
  • Sabar, rendah hati, dan menghargai pendapat setiap pembicara
  • Jujur, ramah, adil
3. Syarat syarat peserta diskusi:
  • Mematuhi aturan diskusi
  • Memahami/ menguasai pokok/ materi diskusi
  • Aktif menyumbangkan buah pikiran
  • Menghargai pendapat orang lain
  • Menghindari sifat emosional
  • Berbicara dengan sopan, jelas, sederhana, tidak bertele tele
  • Tidak takut di kritik dan berani melontarkan kritik
  • Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka
4. Syarat penyaji:
  • Menyusun makalah berdasarkan referensi mutakhir
  • Menyajikan makalah dengan jelas dan meyakinkan 
  • Menanggapu saran dan pertanyaan dengan jujur dan objektif.

Wawancara

Wawancara adalah pertemuan 2 orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.

  1. Langkah langkah wawancara:
    • Menentukan tujuan wawancara
    • Menentukan dan menghubungi narasumber
    • Menyusun pertanyaan
    • Mempersiapkan buku catatan atau alat rekam
    • Melakukan wawancara dengan sopan.

     2.  Macam macam wawancara:
    • Wawancara bebas (wawancara yang pertanyaannya tidak dirumuskan terlebih dahulu)
    • Wawancara terpimpin (Wawancara yang pertanyannya telah dipersiapkan sebelumnya. Selain pewawancara perlu mengadakan observasi untuk dapat mengetahui latar belakang tokoh, pendidikan, pekerjaan, dll. Tujuannya agar memudahkan dalam membuat daftar pertanyaan secara runtut dan sistematis)
    3.  Laporan Wawancara:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II ISI LAPORAN
A. Pewawancara
B. Narasumber
C. Topik/ tema wawancara
D. Waktu dan tempat

BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

Pidato

Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh karena itu, unsur unsur yang berupa intonasi ( tempo, tekanan dan panjang pendek ucapan ), gerak gerik, dan mimik merupakan hal yang sangat penting.

1. Macam pidato berdasarkan tujuannya
  •       Pidato persuasif ( Bersifat mendorong atau mengajak )
  •       Pidato informatif atau instruktif ( Bersifat memberitahukan atau mengabarkan )
  •       Pidato rekreatif ( Bersifat menghibur )

2. Metode Pidato

  • Impromptu (serta merta) adalah pidato yang belum disampaikan sebelumnya, bahkan seorang orator belum tahu sebelumnya. Keberhasilan jenis pidato ini tergantung kemampuan dan pengalaman seorang orator. Apabila seorang berpengalaman dan berwawasan luas maka isi pidatonya berbobot, tetapi akan berlaku sebaliknya.
  • Menghafal adalah pidato yang terlebih dahulu menghafal text yang sudah dibuat. Kelemahan pidato jenis ini orator sering tidak berani melihat audines (pendengar) karena takut akan lupa.
  • Naskah adalah pidato yang dilakukan oleh seorang orator dengan membaca text yang sudah disiapkan sebelumnya. Pembuat naskah text pidato bisa dibuat sendiri atau dibuatkan oleh orang lain.
  • Ekstemporan adalah pidato yang hanya meyiapkan catatan secara garis besarnya kemudian seorang orator menjelaskan panjang lebar secara langsung tanpa membaca text.


3. Kerangka Pidato
Secara garis besar, kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Pendahuluan: berisi urian yang bertujuan untuk mempersiapkan pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan.
  2. Isi: berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
  3. Penutup: biasanya berisi rangkuman, seruan maupun penegasan kembali.

Selasa, 12 Maret 2013

Narrative Text

Teks Narative adalah teks yang bertujuan menghibur pembaca atau pendengarnya. Teks ini berkaitan dengan kisah khayal (fiksi) atau pengalaman nyata (non fiksi) atau peristiwa sulit yang mengarah ke suatu masalah/ krisis namun pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian/ solusinya.

Ciri teks naratif adalah adanya unsur konflik (masalah) dan resolusi (penyelesaian masalah). Jumlah masalah atau penyelesaiannya mungkin hanya satu, mungkin juga lebih.

Social Function: to entertain/amuse the readers or listeners with a true experience or an imaginary one.


Struktur Teks (generic structure):
1. Orientation (pendahuluan cerita).: It's about the opening paragraph where the characters of the story are introduced (memperkenalkan tokoh cerita, tempat, dan waktu)
 2. Complication: Where the problems in the story develop (munculnya konflik/ masalah diantara para tokoh tersebut).
3. Resolution: Where the problems in the story is solved (penyelesaian/ pemecahan masalah).
4. Re-Orientation: Penegasan kembali (ungkapan ungkapan yang menunjukkan bahwa cerita sudah berakhir) Ini bersifat opsional.

Linguistic Features (Ciri ciri kebahasaan):
  • Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, dalam cerita, mislnya: stepsisters, housework, dsb
  • Adjectives yang membentuk noun phrase, misalnya: long black hair, two red apples, dsb
  • Time connectives dan conjunctions untuk mengurutkan kejadian atau peristiwa, misalnya: here, in the mountain, happily ever after, dsb.
  • Saying verbs yang menandai ucapan sep: said, told, dan thinking verbs yang menandai pikiran, perasaan tokoh, misalnya: thought, felt, dsb.
  • Action verbs dalam past tense, misalnya: stayed, dsb

Kinds of Narrative Text (Jenis jenis teks naratif):
  1. FAIRY TALE (DONGENG): Cerita yang sudah umum diketahui oleh orang orang di seluruh dunia. (Stories that have been commonly known by people all over the world) Contoh: Cinderella, Snow White, dsb
  2. LEGEND (LEGENDA): Cerita tentang asal usul terjadinya suatu daerah, benda, binatang, gedung. (The origin of the story of a place, animal, building) Misal: Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, Lake Toba
  3. MYTHE (MITOS): Cerita yang sudah menjadi kepercayan rakyat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya.( The story has become a folk belief and affect people's lives around) Contoh: Nyai Roro Kidul
  4. FABLE( FABEL): Cerita binatang yang bertingkah laku sep. manusia.(The story of animals behave like humans) Contoh: Kancil
  5. FOLKLORE (CERITA RAKYAT): Cerita yang ada di masyarakat yang biasanya disebarluaskan dari mulut ke mulut. Contoh: Walisongo dsb.

Rabu, 06 Maret 2013

Quantity Words

 Quantity words adalah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah kuantitas suatu kata benda.
Jenis jenisnya adalah:

- Many: artinya 'banyak' digunakan untuk kata benda yang dapat dihitung (countable noun).
Examples: - Many books
                 - Many pens
                 - Many ducks

- Much: artinya juga 'banyak' digunakan untuk kata benda  yang tidak dapat dihitung (uncountable noun).
Examples: - Much water
                 - Much inks
                 - Much oils

- A lot of: artinya juga 'banyak' dan bisa digunakan baik untuk kata benda yang dapat dihitung maupun untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - A lot of tables
                 - A lot of money
                 - A lot of hair

- A few: artinya 'sedikit' digunakan untuk kata benda yang dapat dihitung.
Examples: - A few girls
                 - A few knives
                 - A few slides

- A little: artinya juga 'sedikit' digunakan untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - A little butter
                 - A little rice
                 - A little water

- Some: artinya 'beberapa' (jumlah bendanya tidak banyak dan tidak sedikit) dan bisa digunakan baik untuk kata benda yang dapat dihitung maupun untuk kata benda yang tidak dapat dihitung.
Examples: - Some boys
                 - Some people
                 - Some rooms
                 - Some water
                 - Some oils
               

Examples:
Mrs. Dior is cooking in the kitchen
Celina with her.
Mrs. Dior asked Celina, "Is there any salt in the bottle?"
Celina answers "Yes, there is a lot.
How much salt do you need?"
I need only a little salt

Senin, 04 Maret 2013

The Comparison Of Adjectives

 Ada 3 tingkatan kata sifat yaitu:
  1. Positive / netral ---> small
  2. Comparative / lebih dari pada ---> smaller
  3. Superlative / paling ... diantara --->smallest
  Ada beberapa peraturan yang harus diingat:

1. Adjective yang terdiri dari satu suku kata, comparativenya adalah dengan menambahkan "er" pada adjective tersebut.
    Superlativenya adalah dengan menambahkan kata "the" dan "est" setelah adjective tersebut.
Example: Old - older - the oldest
               Young - younger - the youngest
                Hot - Hotter - the hottest

2. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata dan tekanan lebih tinggi pada suku ke2, comparativenya adalah dengan menambahkan "er" adjective tersebut.
   Superlativenya adalah menambahkan "the" sebelum adjective tersebut.
Example: Polite - politer - the politest
               Impolite - impoliter - the impolitest

3. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata dan berakhiran dengan "er, le, ow, some dan huruf y", maka comparativenya adalah menambahkan "er" pada adjective tersebut.
   Superlativenya menambahkan "the" setelah adjective tersebut dan menambah "est" pada adjective tersebut.
Example: Clever - cleverer - the cleverest
               Simple - simpler - the simplest
               Shallow - shallower - shallowest
               Handsome - hondsomer - the hendsomest
               Lazy - lazier - the laziest

4. Adjective yang terdiri dari 2 suku kata yang tekanan lebih tinggi daripada suku pertama, comparativenya adalah menggunakan kata "more" sebelum adjective tersebut.
  Superlativenya adalah menggunakan kata "the most" sebelum adjective tersebut.
Example: Modern - more modern - the most modern
               Famous - more famous - the most famous
               Modest - more modest - the most modest

5. Adjective yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih comparativenya adalah menambahkan "more" sebelum adjective.
  Superlativenya dengan menambahkan "the most" sebelum adjective.
Example: Beautiful - More beautiful - the most beautiful
               Diligent - more diligent - the most diligent
               Dangerous - more dangerous - the most dangerous
               Comfortable - more comfortable - the most comfortable

Ada beberapa kata sifat yang tidak beraturan:
  1. Well / good - better - the best
  2. Sick / bad / ill - worse - the worst
  3. Far - further - the furthest
  4. Little - less- the least
  5. Many / much / a lot - more - most 

Adverbs

- Adverb of manner digunakan untuk menjelaskan bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan.(Adverb of manner is used to explain how a job is done).

- Adverb of frequency digunakan untuk menjelaskan seberapa sering suatu pekerjaan dilakukan. (Adverb of frequency is used to describe how often a job done).


Examples:
Grandpa walks slowly
How does granda walk?
Slowly

It is Sunday.
The boys are at the swimming pool.
They are there every Sunday.
They are always at the swimming pool on Sunday.
Are they ever there on Fridays?
No, they are never at the swimming pool on Fridays.

Adjectives

- Kata sifat (adjective) adalah kata yang befungsi untuk menjelaskan kata benda.
- Jika kata sifat digunakan bersama sama dengan kata benda, kata sifatnya harus ditulis sebelum kata bendanya.

Exmples:
There is small bush behind my house.
The bush has many flowers
They are beautiful.
  

 Kata sifat adalah kata-kata yang memberitahu kita sesuatu tentang kata benda. Ada berbagai jenis kata sifat, karena Anda akan melihat dari kalimat berikut, di mana kata sifat yang dicetak miring
(Adjectives are words which tell us something about nouns. There are different kinds of adjective, as you will see from the following sentences, in which the adjectives are printed in italics).

1. "Tom is tall boy. He has blue eyes and fair hair. He lives in a little village".
Dari kata sifat tall, blue, fair, dan little menjelaskan kata benda boy, eyes, hair, dan village.
(In this sentences the adjective tall,blue, fair and little describe the nouns boy, eyes, hair, and village).

2. "There aren't many pupils in this calss. There are only fifteen boys and no girls. The are some pictures on the wall, but there aren't any maps".
Dari kata sifat many, fifteen, no, some dan any memberitahukan kita sesuatu tentang nomor dari puplis, boys, girls, pictures, dan maps. Semua benda mengikuti sifat ini adalah bentuk jamak
(In this sentences the adjective many, fifteen, no, some and any tell us something about the number of pupils, boys, girls, pictures and maps. All the nouns following these adjective are plurals).

3. "The woman hasn't got much money. She doesn't eat much food. Shehasn'e got any meat. She has got some bread, but no butter".
Dari kata sifat much, any, some, dan no menjelaskan kita banyaknya dari money, food, meat, dan butter. Kalimat ini adalah kalimat uncountable (tidak dapat dihitung)
{In this sentences the adjective much, any, some, and no tell us the quantity of money, food, meat, and butter. These nouns are all uncountable}.

4. "This pencil is mine, but that one is yours. These books are mine also. Those books are yours".
This, that, these, those bisa disebut kata sifat, karena mereka menunjukkan ke benda. Kita sering menggunakan mereka. (mereka juga kata ganti bila digunakan dalam kalimat seperti ini: This is mine, but that's yours.).
{This, that, these, those can be called pointing adjectives, cause they piont to noun or nouns. We often used them. (they're also pronouns when used in sentences like this: This is mine, but that's yours}.

Past Perfect Tense

  Past perfect tense adalah tense yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian atau kegiatan yang telah selesai terjadi lebih awal dari simple past.(Past tense perfect tense is used to express an event or activity that has been completed earlier than simple past. )

Rumus / Formula: Subject + Had + Verb III + Object / Complement
Bentuk / Pattern: Subject + Had + Verb III + Object / Complement + before + S. Past

Examples:
  1. I had just  collected the money before you came 
  2. You had just taken his pen before it lost
  3. You had just rung the bell before the headmaster arrived
  4. They had just done their homework before I came in
  5. The baby had just woken up before his mother woke him

Look for a moment at these two sentences.!

   Ali learned English. He came to England.
Kedua kalimat terjadi di masa lalu, jadi kita menggunakan simple past tense belajar dan datang.Tapi bagaimana kalau kita ingin sepatu yang salah satu dari tindakan ini terjadi sebelum yang lainnya. Misalkan kita ingin mengatakan bahwa sebelum ia datang ke Inggris, Ali belajar bahasa Inggris, maka kita menggunakan Past Perfect Tense untuk tindakan mengambil tempat pertama, dan kami menggunakan Past Tense Simple untuk tindakan lain. Kita mengatakan:

{Both these sentences took place in the past, so we use the simple past tense learned and came.
But suppose we want to shoe that one of these actions took place before the other one. Suppose we want to say that before he came to England, Ali learned English, then we use the Past Perfect Tense for the action took place first, and we use the Simple Past Tense for the other action. We say}
" Ali had learned English before he came to England.

Kamis, 28 Februari 2013

Belajar Bahasa Inggris "Asking Repetition"

 Ketika kita meminta seseorang untuk mengulang apa yang tidak dapat kita dengar dengan jelas, kita dapat mengatakan:
- "Pardon"
- "Pardon me?'
- "I'm sorry"
- "I'm sorry, I didn't catch what your said"
- "Could/Would you repeat that, please?"
- " I'm sorry. What did you say?"
- "What was that again?"


 Contoh kalimat:
A: "I'm sorry. What did you said?
B: I said you should retype the coda first, please
A: Oh.. OK, thx
B: Anytime


Belajar Bahasa Inggris Tentang Uncertanity/ Keraguan

 Ketika kita ingin menyampaikan keraguan/ ketidakpastian, kita dapat mengatakan:
- "I'm not sure"
- "I doubt/ I doubt it"
- "Well... I don't know"
- "I'm not certaint"
- "I can't decide"
- "Perhaps.. I doubt"
- "I'm not quite certaint"
- " Probably, I don't know exactly"
- "Maybe, I'm not sure"

 Ketika kita ingin merespon keraguan, kita dapat mengatakan:
- " I have no doubts about it"
- "You will be fine"
- "C'mon"
- "Take it easy"

 DONE, have enjoy it... ^_~